Selasa, 31 Mei 2011

Artis-artis Nagaswara Dukung Kawasan Aman Damai Jaksel



Artis-artis Nagaswara seperti Baby Niken (pemilik single Kau Bisa Aku Tak bisa), Kamaya (single NantiDulu), Audrey (single Seandainya) mendukung hasil Musyawarah Pimpinan Daerah Jakarta Selatan yang mencanangkan kawasan damai dan aman terutama dari gangguan yang berupa tawuran pelajar.

“Ini merupakan proyek pilot, nantinya akan diikuti wilayah lain,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, SyahrulEffendi, saat acara
pencanangan di GOR Bulungan, Kebayoran Baru, Jumat (11/3) lalu.

Tawuran pelajar yang kerap terjadi di wilayah Bulungan, membuat orang tua murid resah dan memintasolusi ke Kepolisian. Masalah ini kemudian didiskusikan bersama unsur-unsur Muspida lainnya hingga tercetuslah ide kawasan aman dan damai.

“Generasi muda harus 'ceria', artinya cerdas, energik, responsif, inisiatif, dan ber-akhlak,” ujar Syahrul.

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Edy Pramono yang juga hadir di acara tersebut mengatakan tawuran pelajar bukan lagi masalah sektoral. Tawuran pelajar, katanya, sudah merambat ke perbatasan dan lintas wilayah.Gatot mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelajar yang tidak mementingkan pendidikan.

“Beberapa waktu lalu kami melakukan razia, isi tas anak-anak bukannya buku, malah gear yang diikatkan ke sabuk,”ujarnya.

Pencanangan kawasan aman dan damai ini ditandai dengan pembangunan Posko Keamanan Terpadu di GOR Bulungan. Posko seluas 4x5 meter itu akan dijaga petugas piket dari berbagai elemen, termasuk polisi, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, pelajar, dan guru.

Pembekalan pelajar melalui guru sosial mengajar, Permata Bangsa luncurkan guru sosial mengajar (GSM) di GOR Bulungan Jakarta Selatan, Jumat (11/3). GSM ini adalah media motivasi pelajar yang diberikan oleh guru dan penyaji lintas profesi. Hadir Wakil Ketua MPR-RI Dr Ahmad Farhan Hamid sekaligus meresmikan gerakan adik kakak (Aman, Damai Indonesia Kuat-Kerukunan Adalah kebersamaan Atas Keberagaman) dan pencanangan kawasan aman damai di wilayah Jakarta Selatan oleh Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi.

Hadir dalam acara itu. Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Dr H Suradika, Prof Dr Hj Tuty Alawiyah, Prof Dr Muhtar, Rektor IAIN Sultan Thaha Jambi, artis Baby Niken (pemilik single Kau Bisa Aku Tak bisa), Kamaya (single Nanti Dulu), Audrey (single Seandainya). Dirjen Peradilan Agama Wahyu Widiana, Dirpenais Ahmad Jauhari, Ketua Gerakan Ibu Bangsa Hj Nunuk Sulastomo, Kol Nasikha Disbintalad, Kombes Gatot Edy Pramono Kapolres Jakarta Selatan dan Letkol Hery Purwanto, Dandim Jaksel dan Kadis Pemuda dan Olahraga Rationo. Selain itu, 400 kepala sekolah pelajar, guru tomas toda, pengusaha dan komponen bangsa lainnya.

Ketua Permata Bangsa, Dody Susanto mengatakan tujuan jangka panjang dari pencanangan kawasan aman damai ini adalah terpeliharanya iklim, kondusif di wilayah Jakarta Selatan demi pengkondisiansituasi persatuan yang tenteram untuk semua. Menurutnya, dengan guru sosial mengajar dan gerakan adik kakak akan membentuk kepribadian siswa yang tangguh, cakap budi pekerti dan ahlak mulia serta anti tawuran sejak dini.

Mari kita mencanangkan kawasan aman dan damai melalui posko terpadu untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, instansi terkait termasuk para pelajar untuk menjadi pelopor dalam mewujudkan Jakarta yang tertib, indah, aman dan damai, kata Walikota Jaksel Syahrul Effendi. Menurut Syahrul Effendi, pihaknya ingin membangun kawasan pendidikan aman dan damai, membangun rasa solider serta rasa setia kawan di lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana tentram di lingkungan masyarakat.

Dengan adanya posko terpadu nantinya semua tokoh masyarakat, elemen pemerintah dan orang tua terhadap guru bersatu padu dan mengatakan ikrar ingin kawasan pendidikan aman dan damai,katanya.Syahrul menambahkan posko terpadu akan dikembangkan diseluruh wilayah Jaksel untuk menciptakan anak yang berakhlaq dan berbudi pekerti serta jauh dari obat terlarang maupun tindakan merugikan lingkungan dunia pendidikan. Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan salah satu pembuatan pos terpadu untuk mengeliminir terjadinya tawuran pelajar di Jakarta dan akan dijadikan momentum dengan harapan bisa bisa menyebar ke tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar