Selasa, 31 Mei 2011

SEKOLAH PERMATA BANGSA



JAKARTA, 17/6 - SEKOLAH PERMATA BANGSA. Dirjen Peradilan Agama non yudisial Mahkamah Agung, Wahyu Widiyana (tengah) didampingi penggagas Sekolah Permata Bangsa, Dody Susanto (kiri) dan Kepala Arsip nasional M. Asichin (kanan) meninjau diorama sejarah perjalanan bangsa seusai meresmikan Sekolah Permata Bangsa di Gedung Arsip Nasional RI di Jakarta, Kamis (17/6).

Mega, JK dan SBY Tiba Berurutan di Peringatan Hari Lahir Pancasila



Jakarta - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar peringatan Hari Lahir Pancasila. Presiden SBY, mantan Presiden Megawati dan mantan Wapres Jusuf Kalla datang nyaris berbarengan ke acara tersebut.

Pantauan detikcom, Rabu (1/6/2011), Megawati datang terlebih dahulu ke Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta Pusat. Mega datang pukul 09.40 WIB dengan mengenakan kebaya putih dan kain merah. Presiden ke-5 RI itu tampil anggun dengan sanggul dan selendang merahnya.

Mega didampingi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dan Ketua Bidang Politik PDI Perjuangan, Puan Maharani. Di belakang Mega, berjalan Jusuf Kalla yang mengenakan kemeja batik coklat.

Menyusul JK, hadir SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. SBY dan Ibu Ani kompak mengenakan batik merah.

Kala melewati wartawan, SBY melambaikan tangannya. "Semoga sukses ya acaranya," ucap SBY sambil tersenyum.

MPR mengundang semua Presiden RI untuk berpidato dalam peringatan Hari Lahir Pancasila hari ini. Pidato pertama dilakukan oleh Presiden Ketiga RI BJ Habibie, dilanjutkan pidato Presiden Kelima RI Megawati dan pidato Presiden SBY.

Lahir Pancasila juga dimeriahkan dengan memperdengarkan lagu-lagu kebangsaan. Utamanya lagu kebangsaan yang sudah jarang diperdengarkan seperti Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, dan sebagainya.

Demi Pancasila, Daniel Mananta Rela Dibayar Nasi Kotak

Demi Pancasila, Daniel Mananta Rela Dibayar Nasi Kotak

Jakarta Presenter Daniel Mananta menjadi pembawa acara dalam acara 'Pancasila Rumah Kita'. Demi Pancasila, Daniel pun rela hanya dibayar dengan nasi kotak.

"Walaupun cuma dibayar nasi kotak aja, tapi apa yang gue lakukan itu cukup besar mengingatkan apa Pancasila itu," ujar Daniel ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2011).

Menurut Daniel, Indonesia tidak lagi sempurna karena nilai-nilai Pancasila sudah tidak diterapkan. 'Pancasila Rumah Kita' .

Daniel yang sangat mengagumi sosok presiden pertama RI, Soekarno kini juga punya proyek lain yang berhubungan dengan sejarah bangsa. Daniel yang memiliki clothing 'Damn for Indonesia' tersebut bekerjasama dengan Yayasan Bung Karno untuk mempublikasikan foto-foto yang belum dirilis dari sang mantan presiden.

"Kita ada kerjasama keluarin foto Soekarno yang langka. Kalau kita lihat foto bung karno hanya dilihat dia membaca teks proklamasi. Padahal Bung Karno punya koleksi 17 foto yang belum dipublikasi. Saat ini gue sudah dapat copy right, foto Bung Karno itu akan gue bikin kaos," jelas Daniel.

Tidak hanya itu, Daniel juga sudah membuat patung besar Soekarno dengan tema 'Urban Bust'. Sebagian keuntungannya diberikan kepada Yayasan Bung Karno.

TOKOH PENDIDIKAN DAN PEMUDA



Sebanyak 21 tokoh pendidik dan pemuda yang telah yang berprestasi membentuk moral patriotisme anak bangsa mendapat penghargaan lencana Permata Bangsa. Penghargaan diberikan di Museum Kebangkitan Nasional (Stovia), Jumat (14/8).

Ke-21 tokoh pendidik dan pemuda yang menerima penghargaan lencana tersebut diantaranya, Kepala Kajati DKI Jakarta, Kajati Sumbar, Walikota Jakarta Timur, Bupati Minahasa, Bupati Jambi, Bupati Simalungun, Rektor IAIN Sultan Thaha Jambi, Ketua Pembina Permata Bangsa. Selain itu, penghargaan juga di berikan kepada sejumlah kepala sekolah, yaitu Kepala Sekolah SMKN 20 Jakarta, Ketua Forum Komunikasi DKI Jakarta, Kepala Sekolah SMUN 49 Jakarta, Kepala Sekolah SMPN 50 Jakarta, Kepala Seklah SMPN 128 Jakarta, Kepala SMUN 1 Bekasi, Kepala SMUN 6 Jakarta, Kepala Sekolah SD Silaparamita.

Kepala Sekolah SMKN 20 Jakarta, Hari Sunaryo, usai menerima penghargaan mengatakan, penghargaan yang diterimanya lantaran di sekolah yang dipimpinnya diterapkan program menyanyikan lagu kebangsaan setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Seusai menyanyikan lagu kebangsaan, kata Hari, para siswa pun diharuskan meminta tanda tangan kepada orangtua yang kemudian diketahui oleh pihak sekolah.

Hari Sunaryo mengaku bangga atas penghargaan yang diberikan oleh Komunitas Permata Bangsa. Dirinya mengaku program menyanyikan lagu kebangsaan yang dilakukan siswa SMKN 20, merupakan langkah dalam membentuk mental anak bangsa dan diharapkan anak didik memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme.

"Tujuannya hanya satu, yakni memunculkan rasa nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda sekarang. Karena saat ini banyak anak muda yang tidak hafal lagu kebangsaan negaranya sendiri. Itu sangat menyedihkan," kata pria yang juga menjadi ketua K3SK Provinsi DKI Jakarta ini, usai menerima penghargaan Permata Bangsa di Museum Kebangkitan Nasional.

Korem 064/MY Menerima Piagam Penghargaan “PALAPA”



       Danrem 064/MY Kolonel Inf Joko Warsito menerima piagam penghargaan "Tutur Tinular Palapa" (Pancasila Amanat Leluhur Amalkan Pancarkan Abadikan) yang diberikan oleh Gubernur Lemhanas RI Prof. Dr. Budi Susilo Soepandji, atas peran yang diberikan dalam menggerakkan komponen bangsa mendirikan "STNKRI" (Sekolah Terbuka Nasionalisme Kekuatan Rakyat Indonesia) yang digagas oleh Yayasan Permata Bangsa pimpinan Dr. Dody Susanto, bertempat di Perpustakaan Nasional Jakarta, Selasa (12/4).
        Selain Korem 064/MY, piagam penghargaan "Palapa" diberikan pula kepada Kodiklat TNI, SMAN 68 Jakarta, Desa Tarogong Kidul Garut, Direktorat Penais Kemenag RI, SMAN I Kota Bekasi, Kelurahan Kalisari Jakarta Timur dan Harian Pelita.
         Hadir pada acara tersebut, Dankodiklat TNI Mayjen TNI M. Sochib, Brigjen TNI Sonny, Brigjen TNI Kuncoro Bowo, Brigjen TNI Widjonarko, dan para pejabat jajaran Lemhanas, serta siswa SMAN 68 Jakarta dan siswa SMPN 255 Jakarta.
         Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan "Seminar Nasional" yang dirangkaikan dengan Pencanangan Gerakan 3 MP (Membaca, Mengamalkan, Menghormati Pancasila). Di samping itu, acara ini merupakan rangkaian kegiatan ulang tahun ke-2 Yayasan Permata Bangsa.
         Berkaitan dengan hal tersebut, Dr. Dody Susanto mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa yang diberikan berbagai pihak dalam menggelorakan semangat nasionalisme, di antaranya pendirian "kampung merah putih" yang bekerja sama dengan jajaran TNI, pendirian sekolah terbuka Pancasila di wilayah Korem 064/MY, kantin kejujuran bekerja sama dengan komunitas pendidikan, kementerian agama dan sosial.



            Dalam acara ini dilaksanakan pula Penyampaian Keynote Speech Gubernur Lemhanas RI pada acara simposium nasional Permata Bangsa dengan tema "Pancasila dan Pemuda dalam perspektif ketahanan nasional", Simulasi membaca Pancasila dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris oleh para siswa SMPN 255 Jakarta, Pemberian kenang-kenangan dari Perpustakaan nasional maupun dari Lemhanas RI, dan paduan suara oleh siswa SMAN 68 Jakarta.

KANTIN KEJUJURAN














BUMI PANCASILA



JAKARTA-HUMAS. “Identitas bukanlah sesuatu yang diberikan begitu saja, tetapi identitas adalah sesuatu yang harus digali dari kesadaran dan budaya bangsa”, ungkap Ketua Mahkamah Agung dalam pidatonya di ruang Kusumah Atmadja hari ini Kamis, 15 Mei 2008, di lantai 2, gedung Mahkamah Agung, pada acara memperingati Satu Abad Kebangkitan Nasional, bersama Karang Taruna Nasional pukul 09.00 WIB.
Pancasila merupakan suatu prinsip yang universal dan dapat ditemukan di daerah mana saja dibumi Indonesia ini. Mengapa founding father perlu merumuskan hal itu? Ditengah kehidupan universal selalu ada kehidupan kultural yang artinya pada tataran terbatas pada tempat atau lingkungan tertentu, karena manusia dibedakan untuk mempertahankan nilai budaya masing-masing. Jadi bila Negara tanpa identitas, maka akan terombang-ambing kehidupannya, ujar Bagir Manan. Selesai berpidato, Ketua Mahkamah Agung pada saat itu pula menandatangani prasasti peresmian Sekolah Terbuka Pancasila.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Utara yang berkesempatan pidato pada saat itu juga mengungkapkan tentang pembentukan “nation state” menjadi suatu satu kesatuan yang berkembang. Sedangkan Jaksa Agung yang diwakili oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tata Usaha Negara dalam pidatonya mengungkapkan, “apakah nasionalisme sudah menjadi rumah yang tenang dan damai oleh berbagai elemen bangsa, dan saat ini NKRI sedang menghadapi ujian berat,” ujarnya.

Selesai acara, pihak Permata Bangsa membagikan buku karangan Dody Susanto, Ketua Permata Bangsa, yang berjudul “Bumi Pancasila Untuk Semua”. Didalam buku tersebut mengungkapkan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri karena tergariskan oleh tujuan Eksistensial, kehendak Perenial dan meraih cita-cita ideal sebuah Negara Republik. Didalam buku tersebut juga memuat sambutan Ketua Mahkamah Agung, sambutan Jaksa Agung dan tulisan tentang Eksistensi Pancasila oleh Subrata, Direktur Utama Perum PNRI. Selain itu mereka juga membagikan buku (semacam buku harian-red) untuk mencatat pengalaman mengamalkan Pancasila setiap harinya. Sampai berita ini diturunkan, tidak ada informasi yang jelas bagaimana untuk mendapatkan buku-buku tersebut tetapi tertulis sekretariat Karang Taruna Nasional, Gedung C lantai 1, Departemen Sosial RI, Jl. Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat, Telp. 021-31909281 dan Jl. Dr. Saharjo No. 45 Manggarai, Jakarta Selatan, telp. 021-83705309.
Acara yang dihadiri oleh Pimpinan Mahkamah Agung, Pejabat Eselon I, Jaksa Agung Muda TUN, Gubernur Sulawesi Utara serta beberapa Walikota dan Bupati dari daerah tertentu, berbagai elemen dari LSM sampai dengan perwakilan Karang taruna se-Indonesia ini berlangsung dengan khidmat dan sukses
KETUA MAHKAMAH AGUNG : “PANCASILA MERUPAKAN IDENTITAS BANGSA INDONESIA”

SEKOLAH TERBUKA



BEKASI, 15/2 - SEKOLAH TERBUKA. Walikota Bekasi Mochtar Muhammad (kanan) didampingi Ketua Umum Karang Taruna Nasional Dody Susanto (kiri) berjalan bersama saat pencanangan Pelajar Pelopor Patriot Pancasila (P4) di SMA Negeri 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/2). Dalam kesempatan itu juga diresmikan 151 Sekolah Terbuka Pancasila dan peluncuran Diary Pancasila yang digagas Ketum Karang Taruna Nasional.

INDONESIA KU



DODY SUSANTO BERKIPRAH PANCASILA GAYA MODERN 2010, SUNGGUH LUAR BIASA DENGAN METODE KARAKTER ILMIAH DI PENDIDIKAN DI DKI JAKARTA TERNAMA BAHKAN BISA DILIHAT DI ANJUNGAN PAMER BERPANCASILA SETIAP HARI SMA NEGERI 68 JAKARTA

GARUDA PANCASILA MURI



Rekoris    : Ketua Umum Permata Bangsa [Dody Susanto] dan Kelurahan Pademangan Barat.
Dalam rangka menyukseskan pemasyarakatan 4 pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sekaligus peresmian kampung pancasila, berhasil dilaksanakan kegiatan paduan suara menyanyikan lagu Garuda Pancasila secara serentak di 16 lokasi dengan peserta terbanyak, 2.209 peserta. Kegiatan berlangsung pada 23 Mei 2010 di Jakarta.

PENGAMALAN PANCASILA



JAKARTA, 20/4 - PENGAMALAN PANCASILA. Ketua MPR Taufik Kiemas menerima plakat dari Ketua Umum Karang Taruna Nasional Dody Susanto saat meresmikan pencanangan Gerakan Nasional Satu Juta Butir Pengamalan Pancasila di SMA 39 Cijantung Jakarta Timur, Selasa (20/4). Program yang digagas Karang Taruna Nasional tersebut bertujuan meningkatkan implementasi nilai-nilai Pancasila dikalangan pelajar & Mahasiswa melalui ATM Pancasila.

Artis-artis Nagaswara Dukung Kawasan Aman Damai Jaksel



Artis-artis Nagaswara seperti Baby Niken (pemilik single Kau Bisa Aku Tak bisa), Kamaya (single NantiDulu), Audrey (single Seandainya) mendukung hasil Musyawarah Pimpinan Daerah Jakarta Selatan yang mencanangkan kawasan damai dan aman terutama dari gangguan yang berupa tawuran pelajar.

“Ini merupakan proyek pilot, nantinya akan diikuti wilayah lain,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, SyahrulEffendi, saat acara
pencanangan di GOR Bulungan, Kebayoran Baru, Jumat (11/3) lalu.

Tawuran pelajar yang kerap terjadi di wilayah Bulungan, membuat orang tua murid resah dan memintasolusi ke Kepolisian. Masalah ini kemudian didiskusikan bersama unsur-unsur Muspida lainnya hingga tercetuslah ide kawasan aman dan damai.

“Generasi muda harus 'ceria', artinya cerdas, energik, responsif, inisiatif, dan ber-akhlak,” ujar Syahrul.

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Edy Pramono yang juga hadir di acara tersebut mengatakan tawuran pelajar bukan lagi masalah sektoral. Tawuran pelajar, katanya, sudah merambat ke perbatasan dan lintas wilayah.Gatot mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelajar yang tidak mementingkan pendidikan.

“Beberapa waktu lalu kami melakukan razia, isi tas anak-anak bukannya buku, malah gear yang diikatkan ke sabuk,”ujarnya.

Pencanangan kawasan aman dan damai ini ditandai dengan pembangunan Posko Keamanan Terpadu di GOR Bulungan. Posko seluas 4x5 meter itu akan dijaga petugas piket dari berbagai elemen, termasuk polisi, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, pelajar, dan guru.

Pembekalan pelajar melalui guru sosial mengajar, Permata Bangsa luncurkan guru sosial mengajar (GSM) di GOR Bulungan Jakarta Selatan, Jumat (11/3). GSM ini adalah media motivasi pelajar yang diberikan oleh guru dan penyaji lintas profesi. Hadir Wakil Ketua MPR-RI Dr Ahmad Farhan Hamid sekaligus meresmikan gerakan adik kakak (Aman, Damai Indonesia Kuat-Kerukunan Adalah kebersamaan Atas Keberagaman) dan pencanangan kawasan aman damai di wilayah Jakarta Selatan oleh Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi.

Hadir dalam acara itu. Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Dr H Suradika, Prof Dr Hj Tuty Alawiyah, Prof Dr Muhtar, Rektor IAIN Sultan Thaha Jambi, artis Baby Niken (pemilik single Kau Bisa Aku Tak bisa), Kamaya (single Nanti Dulu), Audrey (single Seandainya). Dirjen Peradilan Agama Wahyu Widiana, Dirpenais Ahmad Jauhari, Ketua Gerakan Ibu Bangsa Hj Nunuk Sulastomo, Kol Nasikha Disbintalad, Kombes Gatot Edy Pramono Kapolres Jakarta Selatan dan Letkol Hery Purwanto, Dandim Jaksel dan Kadis Pemuda dan Olahraga Rationo. Selain itu, 400 kepala sekolah pelajar, guru tomas toda, pengusaha dan komponen bangsa lainnya.

Ketua Permata Bangsa, Dody Susanto mengatakan tujuan jangka panjang dari pencanangan kawasan aman damai ini adalah terpeliharanya iklim, kondusif di wilayah Jakarta Selatan demi pengkondisiansituasi persatuan yang tenteram untuk semua. Menurutnya, dengan guru sosial mengajar dan gerakan adik kakak akan membentuk kepribadian siswa yang tangguh, cakap budi pekerti dan ahlak mulia serta anti tawuran sejak dini.

Mari kita mencanangkan kawasan aman dan damai melalui posko terpadu untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, instansi terkait termasuk para pelajar untuk menjadi pelopor dalam mewujudkan Jakarta yang tertib, indah, aman dan damai, kata Walikota Jaksel Syahrul Effendi. Menurut Syahrul Effendi, pihaknya ingin membangun kawasan pendidikan aman dan damai, membangun rasa solider serta rasa setia kawan di lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana tentram di lingkungan masyarakat.

Dengan adanya posko terpadu nantinya semua tokoh masyarakat, elemen pemerintah dan orang tua terhadap guru bersatu padu dan mengatakan ikrar ingin kawasan pendidikan aman dan damai,katanya.Syahrul menambahkan posko terpadu akan dikembangkan diseluruh wilayah Jaksel untuk menciptakan anak yang berakhlaq dan berbudi pekerti serta jauh dari obat terlarang maupun tindakan merugikan lingkungan dunia pendidikan. Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan salah satu pembuatan pos terpadu untuk mengeliminir terjadinya tawuran pelajar di Jakarta dan akan dijadikan momentum dengan harapan bisa bisa menyebar ke tempat lain.